Dalam Musyawarah Nasional Front Pembela Islam (FPI) ke-3 di Asrama Haji Kota Bekasi, Jawa Barat, terbuka agenda untuk mendorong Rizieq Syihab jadi calon presiden pada Pemilu 2014. Suara pencalonan Ketua DPP FPI itu sudah ramai sejak musyawarah dibuka oleh Menteri Agama RI Suryadharma Ali pada Kamis, 22 Agustus malam lalu.
Sejumlah tokoh agama yang hadir pada acara tersebut terang-terangan mencalonkan Rizieq.
Seperti Ketua Majelis Ulama Indonesia K.H. Cholil Ridwan dan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Moh Al Khotot. "Tokoh yang paling pas untuk menjadi Presiden Indonesia 2014-2019 adalah Habib Rizieq," kata Ketua MUI Cholil Ridwan, saat memberikan sambutan.
Keinginan pencalonan itu tidak bisa serta-merta dilakukan dengan modal yang dimiliki FPI saat ini. Sebab, kata Cholil, FPI harus mengubah alur pergerakan dari organisasinya ke arah politik. "Itu jika ingin dakwah lancar, ibadah lapang," katanya.
Menurut dia, jika hal itu dilakukan FPI dan Rizieq
benar mau maju sebagai calon presiden, maka ia kemungkinan mendapat dukungan dari umat Islam. "Insya Allah kalau Habib Rizieq mau maju, semua umat Islam di Indonesia akan mendukung," katanya.
Cholil menjelaskan, untuk menegakkan syariat Islam di Indonesia harus ditempuh dengan cara menjadi pemimpin negara. Hal tersebut meniru cara Rasulullah SAW, ketika menjadi pemimpin di Madinah. "Kalau ingin menegakkan syariat harus jadi pemimpin, melalui gerakan politik," katanya sembari menambahkan datang ke Munas FPI atas nama pribadi.
Adapun Al Khotot berpandangan, Rizieq memiliki tingkat popularitas tinggi jika dibanding dengan calon-calon presiden saat ini. "Saya yakin jika nama dia diikutsertakan, maka tingkat popularitasnya mencapai 30 persen. Apalagi jika disandingkan dengan Menteri Agama Suryadharma Ali sangat cocok," katanya.
Rizieq enggan menanggapi wacana tersebut
dengan alasan tidak punya kendaraan politik. "Saya belum bermimpi ke arah sana, kendaraannya saja tidak ada," kata dia. Sedangkan Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan, setiap warga negara berhak mencalonkan diri sebagai presiden, termasuk Rizieq. "Asalkan memenuhi ketentuan, ada kendaraan politik yang cukup," katanya.