Monday, December 7, 2015

Hasil Pilkada Kabupaten Malang

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Malang resmi menetapkan tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Malang periode 2015-2020 pada Senin, 24 Agustus 2015. Penetapan dilakukan KPU dalam rapat pleno tertutup.

Komisioner KPU Kabupaten Malang, Abdul Holik, mengatakan penetapan tiga pasangan calon tersebut memupus keraguan lolos atau tidak lolosnya dua pasangan calon lantaran perbedaan nama di kartu tanda penduduk (KTP) saat pendaftaran dengan nama yang tertera di ijazah sekolah terakhir.

“Dua calon yang sempat dipertanyakan soal keaslian atau keabsahan nama sudah menyerahkan surat klarifikasi dari RT, RW, kelurahan atau desa, serta kecamatan yang menerangkan bahwa dua nama yang berbeda tersebut milik orang yang sama,” ucap Holik.

Tiga pasangan calon yang lolos adalah Rendra Kresna dan Sanusi, Dewanti Rumpoko dan Masrifah Hadi, serta Nurcholis dan Muhammad Mufidz. Rendra merupakan calon bupati inkumben sekaligus Ketua Partai Golongan Karya Kabupaten Malang.

Sanusi adalah Wakil Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Malang. Sanusi didaftarkan di KPU dengan nama H.M. Sanusi. Padahal pada ijazah SMA-nya hanya tertulis Sanusi.

Pasangan Rendra dan Sanusi didukung Partai Golkar, PKB, Partai NasDem, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera.

Pasangan Dewanti dan Masrifah dijagokan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dewanti merupakan istri Wali Kota Batu Eddy Rumpoko. Dia didaftarkan ke KPU dengan nama Dewanti Rumpoko. Adapun pada ijazah SMA-nya tertulis Dewanti Ruparin Diah.

Pasangannya, Masrifah, adalah Ketua Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama dan berstatus pegawai negeri di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang.

Sedangkan pasangan Nurcholis dan Mufidz berasal dari jalur perseorangan. Mereka lebih dulu mendeklarasikan diri sebagai pasangan calon bupati dan calon wakil bupati. Mereka pula yang pertama mendaftar di kantor KPU.

Selanjutnya KPU akan mengundi nomor urut pasangan calon pada Rabu, 26 Agustus, disusul penetapan masa kampanye mulai 27 Agustus 2015. Lama masa kampanye hampir tiga bulan atau 90 hari. Pada akhir kampanye, semua pasangan calon harus menyerahkan laporan penggunaan dana kampanye yang sudah diaudit akuntan yang ditunjuk KPU.

Hasil Pilkada Kota Surabaya

Dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, Risma-Wisnu maupun Rasiyo-Lucy mulai bergerak membangun citra diri melalui tagline yang sudah disiapkan. Jika Risma-Wisnu memakai tagline "Now And Then" maka Rasiyo-Lucy menyerukan "Surabaya Move On".

Menurut juru bicara Tim Pemenangan Risma-Wisnu, Didik Prasetyono, "Now And Then" adalah bentuk keyakinan bahwa Risma-Wisnu adalah pemimpin Surabaya saat ini dan di masa mendatang, yang artinya lima tahun ke depan.

"Ini adalah keyakinan kami pada pasangan Risma-Wisnu yang akan kembali memimpin karena keberhasilan pada lima tahun sebelumnya," kata Didik, Rabu (30/9/2015).

Tidak hanya "Now And Then", tim Risma-Wisnu juga menggunakan tagline lain yakni "Bikin Bangga Surabaya". "Tagline kedua adalah Bikin Bangga Surabaya yang menggambarkan kepemimpiman Risma-Whisnu yang membuat bangga rakyat Surabaya karena kemajuan kotanya," Didik menjelaskan .

Sementara itu, pasangan penantang Risma-Wisnu tidak mau kalah, tim kreatif Rasiyo-Lucy menggunakan tagline "Surabaya Move On". Tulisan 'On' ditambah huruf 'E' yang berarti satu. Satu menggambarkan bahwa pasangan ini adalah pasangan nomor urut satu pada pilwali Surabaya tahun ini.

Menurut Lucy, tagline tersebut, mengajak warga Surabaya untuk berubah menjadi lebih baik di bawah pasangan Rasiyo-Lucy. "Kami ingin warga Surabaya bangkit menjadi lebih baik dalam segala hal," kata Lucy.

"Hal ini bukan berarti pasangan Rasiyo-Lucy menganggap kepemimpinan Risma-Wisnu selama ini tidak baik, namun berdasarkan hasil pemetaan dan hasil komunikasi langsung kami dengan warga, masih banyak hal yang perlu dibenahi khususnya soal pelayanan kesehatan, infrastruktur dan pendidikan,"  ujar Lucy.

Hasil pilkada Kabupaten Semarang


Hasil dari KPU Kabupaten Semarang telah metapkan Dua Calon dalam Pilkada Serentak.
KPU Kabupaten Semarang menetapkan dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Semarang yang akan bertarung dalam Pilkada Serentak 9 Desember 2015 mendatang, Senin (24/8/2015).
Senin, 24 Agustus 2015 | 17:54 WIB

UNGARAN, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Kabupaten Semarang, Senin (24/8/2015) siang, menetapkan dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Semarang untuk pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember 2015. Dua pasangan calon kepala daerah tersebut adalah Nurjatmiko-Mas'ud Ridwan (Jati Mas) yang diusung PKB, Golkar, Hanura, dan PKS serta duet Mundjirin-Ngesti Nugraha (Mukti) yang diusung PDI-P, PAN, dan Gerindra.

Ketua KPU Kabupaten Semarang Guntur Suhawan mengatakan, setelah kedua pasangan calon itu ditetapkan, tahapan selanjutnya adalah pengundian nomor urut dan deklarasi pilkada damai yang akan dilaksanakan pada Selasa (25/8) dan Kamis (27/8). Bagi calon yang berstatus sebagai PNS atau anggota parlemen, harus menyerahkan surat pengunduran diri mulai ditetapkannya sebagai calan bupati atau wakil bupati.

"Satu hari setelah penetapan, maka seluruh PNS dan anggota dewan yang menjadi calon harus mengundurkan diri. Dan 60 hari setelah penetapan wajib sudah harus berhenti," kata Guntur dalam acara penetapan calon kepala daerah Pilkada Semarang di kantor KPU Kabupaten Semarang, Senin.

Ada dua calon wakil bupati yang bertatus sebagai anggota DPRD Kabupaten Semarang. Ngesti adalah Ketua Komisi C, sedangkan Mas'ud Ridwan merupakan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Semarang. Adapun Mundjrin adalah calon petahana yang akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Bupati Semarang pada 28 September 2015.

Hasil Pilkada Kota Semarang

Hasil dari KPU Kota Semarang menetapkan dari 3 bakal pasangan calon walikota dan wakil walikota, dalam pilkada serentak 9 Desember 2015. Ketetapan itu dihasilkan dari rapat pleno KPU Kota Semarang yang dilakukan tertutup.

Masing-masing bakal pasangan calon adalah Soemarmo HS-Zuber Safawi yang diusung PKB dan PKS, Sigit Ibnugroho-Agus Sutyoso yang diusung Partai Gerindra, PAN, dan Partai Golkar, dan Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanto Rahayu diusung PDIP, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem. Mereka dinyatakan lolos setelah melewati beberapa tahap seleksi.

"Tiga-tiganya lolos dan berhak menjadi peserta pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Semarang," kata Ketua KPU Kota Semarang Henry Wahyono saat menyampaikan hasil rapat pleno penerapan bakal pasangan calon walikota dan wakil walikota Semarang di ruang serba guna Balaikota Semarang, Jawa Tengah, Senin (24/8/2015).

Menurut Henry sesuai tahapan, Selasa 25 Agustus 2015 besok akan dilakukan pengundian nomor urut pasangan di ruangan yang sama. Pengundian dilakukan 2 tahap, yaitu menentukan urutan pengambil undian, kemudian mengambil nomor urutan.

"Besok pengundian, 27 (Agustus) deklarasi pemilu damai, terus jam 13.00 ada kirab," kata dia.

Rencananya pawai atau kirab dimulai pukul 14.00 dengan rute mulai dari Jalan Pemuda depan Balaikota Semarang, Jalan Sugiyopranoto, Jalan Kalibanteng belok ke kiri ke Jalan Pamularsih, Jalan Menteri Supeno ke arah Simpang Lima, Jalan Ahmad Yani sampai ke Jalan Majapahit, pertigaan Polsek Pedurungan ke kiri menyusuri jalan arteri Soekarno Hatta hingga bundaran Bubakan dan kembali ke Jalan Pemuda.

"Saya sudah simulasi sendiri estimasi waktunya sekitar 2 jam 15 menit," kata Henry.

Dalam kirab tersebut, masing-masing bakal pasangan calon diberi kuota 10 mobil, di antaranya 1 mobil bak terbuka untuk mengangkut bakal pasangan calon, dan boleh diiringi motor maksimal 50 unit.

"Mobil ada 10, motor 50. Nanti ada stiker KPU, jadi tidak boleh nambah di jalan. Kendaraan peserta akan kita beri stiker, sehingga ketahuan kalau ada pasangan yang curang dan memobilisasi masa di tengah perjalaanan," pungkas Henry.

Bentrok

Massa pendukung dari 2 calon walikota Semarang diduga terlibat keributan, usai mengikuti sidang pleno penetapan calon walikota di Balaikota Semarang. Mereka yang terlibat bentrok sama-sama berasal dari ormas Pemuda Pancasila, namun beda dalam memberi dukungan.

Awalnya rapat pleno penetapan pasangan calon walikota dan wakil walikota Semarang berlangsung lancar. Namun di luar ruangan para pendukung 3 bakal pasangan calon terlibat psywar atau perang urat syaraf dengan meneriakkan yel-yel.

Usai penyampaian hasil rapat, 3 bakal pasangan calon yang sudah ditetapkan yaitu Sigit Ibnugroho-Agus Sutyoso, Soemarmo Hadi S-Zuber Safawi, dan Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanto Rahayu langsung meninggalkan ruangan.

Meski tak ada calon yang didukungnya, Sigit-Agus yang berkaos dengan logo "S" mirip logo Superman berwarna kuning biru masih meneriakkan yel-yel dan bernyanyi di depan kantor Walikota.

Tiba-tiba suasana gaduh, ketika mobil Toyota Rush putih bernopol H 9223 DH yang dikendarai pria berseragam loreng hitam oranye, yang diduga kuat pendukung pasangan Soemarmo-Zuber, berjalan di belakang pasangan tersebut.

Tidak diketahui pasti penyebabnya, tiba-tiba terjadi ketegangan antara rombongan dan pengemudi mobil. Kepolisian langsung berusaha melerai dan menyuruh mobil tersebut melaju.

Namun kemudian ketua tim pemenangan bakal pasangan calon Sigit-Agus, Joko Santoso yang terlihat emosi, memukul helm satgas berseragam loreng oranye hitam yang melintas menggunakan sepeda motor. Dia kemudian memasukkan tanganya ke jendela mobil, sambil berusaha meraih satgas itu.

Petugas keamanan pun segera mengamankan, dengan menarik Joko dan meminta mobil berjalan. Ketegangan tersebut tidak berlangsung lama setelah kepolisian melerai mereka. Saat dikonfirmasi, Joko enggan berkomentar dan segera meninggalkan lokasi.

"Enggak, enggak apa-apa, enggak apa-apa. Enggak ada apa-apa," kata Joko yang juga merupakan Ketua Pemuda Pancasila itu sambil tertawa.

Pengamanan kepolisian sudah dilakukan sejak hari ini hingga pelantikan pasangan walikota dan wakil walikota terpilih. 1.888 Polisi dari Polrestabes Semarang dan jajarannya disiagakan.

"Hari ini, penetapan calon sampai pelantikan. Total ada 1.888 personil pengamanan," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin.

Sementara, hasil penelusuran Liputan6.com menunjukkan ormas Pemuda Pancasila ini terpecah dalam memberi dukungan. Sebelumnya Pemuda Pancasila mendukung Soemarmo HS. Bahkan, saat sidang kasus korupsi 2012 di PN Tipikor Semarang, Joko bersama beberapa anggota Pemuda Pancasila sempat mengintimidasi pengunjung sidang, sehingga sidang dipindah ke Jakarta.

Namun karena Soemarmo HS diusung PKS, Joko membawa gerbong Pemuda Pancasila mendukung pasangan Sigit-Agus. Sayangnya, mayoritas massa dari Pemuda Pancasila itu masih loyal kepada Soemarmo.

Diduga karena jengkel ajakannya tak digubris itulah, maka Joko sempat bersitegang dangan massa Pemuda Pancasila yang tak lain adalah anggotanya.

Saturday, December 5, 2015

Hasil Pilkada Kabupaten Kebumen

Pesta Demokrasi warga Kebumen dalam pilihan Bupati/Wakil Bupati dalam PILKADA Kebumen akan dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Desember 2015. Ada 3 pasangan bakal calon yang telah mendaftarkan ke KPU. Mereka telah resmi terdaftar di KPU Kebumen pada tanggal 28 Juli 2015.

Menurut info yang saya kutip dari Website Resmi KPU Kebumen, bahwa KPU telah menyerahkan hasil penelitian kepada Tim Bakal Pasangan Calon pada hari Senin, 3 Agustus 2015. Selanjutnya Tim Bakal Pasangan Calon melakukan perbaikan dokumen antara tanggal 4 s/d 7 Agustus 2015. KPU Kebumen akan melakukan penelitian hasil perbaikan antara tanggal 8 s/d 14 Agustus 2015.

Penetapan pasangan calon akan dilakukan pada 24 Agustus 2015, pengundian nomor urut dan pengumuman pasangan calon pada 25 Agustus 2015, serta dilanjutkan masa kampanye pada 27 Agustus s/d 5 Desember 2015.

Adapun 3 pasangan bakal calon bupati/wakil bupati dalam Pilkada Kebumen 2015 yaitu pasangan:
Fuad-Yazid;
Khayub-Bakhrun; dan
Bambang-Sunarto.
Partai Pengusung Bakal Calon Bupati/Wakil Bupati Kebumen:
Bambang-Sunarto. Pasangan Bakal Calon Bupati H. Bambang Widodo, SE., MM dan H. Sunarto, ST diusung oleh  Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dengan jumlah perolehan kursi DPRD sebanyak 10 kursi.
Fuad-Yazid. Pasangan Bakal Calon Bupati Ir. Muhammad Yahya Fuad, SE dan KH. Yazid Mahfudz diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Demokrat serta didukung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan jumlah perolehan kursi DPRD sebanyak 24 kursi.
Khayub-Bakhrun. Pasangan Bakal Calon Bupati H. Khayub Muhammad Lutfi, SE dan H. Akhmad Bakhrun, S.Sos, MH diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera ( PKS), Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Golongan Karya (Golkar) ;(Agung Laksono dan Abu Rizal Bakrie) dengan jumlah perolehan kursi DPRD sebanyak 13 kursi.
Walaupun saat ini ( 15 Agustus 2015 ) belum dilakukan penetapan maupun pengundian nomor urut calon bupati Kebumen, akan tetapi khususnya di wilayah Gombong dan sekitarnya sudah banyak ditemui gambar dari 3 pasangan bakal calon bupati tersebut yang dipasang di pohon-pohon peneduh jalan:

1. Gambar pasangan bakal calon bupati/wakil bupati Khayub-Bakhrun

3 Pasangan Bakal Calon Bupati-Wakil Bupati pada Pilkada Kebumen 2015

Hasil Pilkada Kabupaten Indramayu

Dua paket pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Indramayu mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Indramayu pada menit-menit terakhir pendaftaran, Selasa (28/7/2015). Mereka yakni pasangan Anna Sophanah–Supendi yang diusung Koalisi Merah Putih, sedangkan pasangan Toto Sucartono-Rasta Wiguna didukung Koalisi Indonesia Hebat.

Kedua pasangan tersebut masing-masing didukung tiga partai. Anna-Supendi (Andi) memakai diusung Partai Gerindra-PKS-Demokrat, sedangkan Toto-Rasta (THR) didukung PDI Perjuangan-PKB-Nasdem.

Didampingi para ketua partai koalisi dan menyerahkan berkas pencalonan serta rekomendasi dukungan dari parpol, kedua pasangan datang hampir berbarengan. Toto-Rasta tiba dahulu di kantor KPU pada pukul 15.45, sedangkan Anna-Supendi diterima KPU pukul 15.51.

Kedatangan kedua pasangan diterima langsung oleh Ketua KPU M Hadi Ramdlan bersama jajarannya. "Kami nyatakan hari ini, Selasa (28/7/2015) hingga pukul 16.00 hanya ada dua pasangan yang mendaftar pada hari terakhir ini. Tidak ada perpanjangan waktu pendaftaran. Dengan demikian, waktu pendaftaran calon kami tutup," ucap Hadi.

Seusai menerima berkas dan dokumen dari kedua pasangan calon, Hadi akan melanjutkannya kepada panitia untuk diverifikasi apakah memenuhi syarat atau ditolak. Sementara penetapan pasangan calon baru akan dilakukan pada 24 Agustus 2015 mendatang.

Kendati menghadapi calon petahana, cabup Toto menargetkan kemenangan suara hingga 60 persen. Dengan dukungan tiga partai dan warga Indramayu, dia menawarkan perubahan bagi Kabupaten Indramayu yang lebih baik.

Pasalnya, dia menilai, kepemimpinan petahana masih banyak kekurangan, di antaranya posisi IPM Indramayu yang masih kedua terendah di Jawa Barat. "Saya targetkan dalam kepemimpinan saya selama 5 tahun bisa meningkat ke posisi 10 besar," ucapnya.

Cawabup Rasta menambahkan, Kabupaten Indramayu harus keluar dari dinasti. Menurut dia, kepemimpinan Kabupaten Indramayu bukan milik keluarga, melainkan milik semua warga Kabupaten Indramayu. "Kita harus berubah lebih. Persoalan ekonomi akan menjadi fokus perhatian kami," katanya.

Sementara itu, cabup petahana Anna mengaku akan menyelesaikan beberapa program yang belum terselesaikan dalam lima tahun terakhir. Meski menggunakan gerbong Koalisi Merah Putih dan bukannya Partai Golkar, ia meyakini dukungan partai pendukung dan masyarakat Indramayu akan tetap solid.

Salah satu program yang belum dia tuntaskan adalah pembetonan seluruh jalan kabupaten sepanjang 860 kilometer. "Saat ini, baru 70 persennya yang dibeton. Insya Allah dalam lima tahun akan selesai," ucapnya.

Sementara cawabup petahana Supendi yang kini berstatus pegawai negeri sipil, mengaku sudah mengajukan pengunduran diri sebagai PNS. "Awalnya, saya ingin melanjutkan karier di PNS, tapi karena ada dukungan untuk melanjutkan, kenapa tidak, demi kepentingan masyarakat Indramayu," ujarnya

Hasil Pilkada Kabupaten Karawang


NAMA                                                : dr. CELLICA NURRACHADIANA
TEMPAT, TANGGAL LAHIR              : BANDUNG, 18 JULI 1980
JENIS KELAMIN                                : PEREMPUAN
AGAMA                                             : ISLAM
STATUS PERKAWINAN                    : MENIKAH
       SUAMI                                        : H. YEDI KARYADI
       ANAK                                         : M. KEEFA BANIDICA RACHADIKARYA (LAKI-LAKI)
ALAMAT                                           : JALAN Ir. SURATIN NO. 1 KARAWANG

RIWAYAT PENDIDIKAN :
SD BPI 1 BANDUNG
SMP BPI 1 BANDUNG
SMA NEGERI 5 BANDUNG
UNIVERSITAS MARANATHA BANDUNG, S1 PROFESI KEDOKTERAN UMUM
PASCASARJANA SOEGIAPRANATA, S2 MAGISTER HUKUM KESEHATAN (DALAM PENYUSUNAN TESIS)
RIWAYAT ORGANISASI :
DOKTER KECIL SD BPI 1 BANDUNG
WAKIL KETUA OSIS SMP BPI 1 BANDUNG
PENGURUS HARIAN OSIS SMA NEGERI 5 BANDUNG
SENAT MAHASISWA MARANATHA BANDUNG
PENGURUS HARIAN DPD PD PROV. JABAR BIDANG KESEHATAN (2007-SEKARANG)
KETUA PEREMPUAN DEMOKRAT REPUBLIK INDONESIA (PDRI) KABUPATEN KARAWANG
WAKIL KOORDINATOR JABAR VII (KABUPATEN KARAWANG DAN KABUPATEN PURWAKARTA)
DEKLARATOR  KOALISI KERAKYATAN (2004)
SBY FANS CLUB (2005)
IKATAN ISTRI ANGGOTA DEWAN (IKIAD) PROV.JABAR
KPPI PROV.JABAR
KETUA CABOR ANGGAR KAB. KARAWANG
KETUA PERWOSI (PERSATUAN WANITA OLAHRAGA SELURUH INDONESIA) KAB. KARAWANG
KETUA KOMINDA (KOMUNITAS INTEL DAERAH) KAB. KARAWANG
KETUA BNK (BADAN NARKOTIKA KABUPATEN) KAB. KARAWANG
KETUA KPA (KOMITE PENANGGULANGAN AIDS) KAB. KARAWANG
DEWAN PENASEHAT KARANG TARUNA KAB. KARAWANG
DEWAN PENASEHAT PERSIKA (PERSATUAN SEPAKBOLA KARAWANG) KAB. KARAWANG
DEWAN PENASEHAT PDIB (PEMUDA DEMOKRAT INDONESIA BERSATU)
DEWAN PENASEHAT KONI KABUPATEN KARAWANG
RIWAYAT JABATAN :
DIREKTUR PT. KARYA LIANTI (MIGAS, 2008-SEKARANG)
DIREKTUR PT. YEKA INDONESIA (2008-SEKARANG)
DOKTER UMUM
ANGGOTA DPRD PROV.JABAR (2009-2010)
WAKIL BUPATI KARAWANG (2010-2015)

PENGALAMAN KEGIATAN :

JUARA 1 LOMBA BADMINTON PUTRI SENAT MARANATHA 1999
DIKLAT DPD PROV. JABAR, GRAND PASUNDAN 2009
SOSIALISASI PERDA TAHUN JAMAK, 2009
SOSIALISASI PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH, 2009
SOSIALISASI SISTEM KESEHATAN DAERAH, 2009
SOSIALISASI PP 16/2009  DAN TATA TERTIB DPRD PROV.JABAR, 2009
PLDC PD PROV. JABAR, CIKOLE LEMBANG 2009
KETUA RAKERDA PARTAI DEMOKRAT PROV.JABAR 2010
KONGRES PD, MASON PINE PADALARANG 2010
RAPIMNAS PDRI, CISARUA BOGOR 2010
DIKLAT DPD PROV. JABAR, PREANGER 2010
BINTEK FRAKSI PD PROV. JABAR, GARUT 2010
BINTEK KOMISI E PROV.JABAR, CIATER 2010
PORDA JABAR KABUPATEN BANDUNG 2010
PORCARDA JABAR KABUPATEN BANDUNG 2010
PLDC PD PROV. JABAR, CIATER SUBANG 2010
STQ PROV. JABAR, KABUPATEN BEKASI 2011
MTQ KABUPATEN KARAWANG 2011
KONGRES PDRI, CROWN HOTEL JAKARTA 2011
PENGOBATAN GRATIS SE-KABUPATEN KARAWANG 2011
RAPIMNAS PERWOSI PROV. JABAR, HOTEL CANDI BANDUNG 2011
PAPARAN RUTR KABUPATEN KARAWANG DI KEMENTRIAN PU 2011
NARASUMBER SOSIALISASI NARKOBA KARANG TARUNA KARAWANG, CIKAMPEK 2011
NARASUMBER SOSIALISASI NARKOBA POLRES  KARAWANG 2011
NARASUMBER SEMINAR SEHARI RUMAH AUTIS KARAWANG 2011

Hasil Pilkada Kabupaten Sukabumi

MASUK TAPTAP Abdul Malik AS /maliknews IKUTI Mantan Kades, Pria Hidung Belang, Lolos Jadi Caleg DPRD Kab. Sukabumi 12 September 2013 17:48:18 Diperbarui : 24 Juni 2015 07:59:45 Dibaca: 680 Komentar: 0 Nilai: 0 Sejak KPUD kabupaten Sukabumi mengumumkan Daftar Calon Tetap (DCT) bagi calon Lrgislatif (caleg) untuk pemilu 2014, AH (initial), seorang yang diduga pria hidung belang, mantan kades salah satu desa di Kecamatan Palabuanratu, kabupaten Sukabumi, resmi terdaftar sebagai caleg anggota DPRD Kabupaten Sukabumi. Caleg yang diusung partai berlambang matahari putih itu lolos, akibat ketidak pedulian masyarakat terhadap caleg DPRD yang akan dipilihnya. “Namun sebagai salah seorang wanita korban bujuk rayunya, saya merasa prihatin dengan lolosnya ia jadi caleg”, kata Neng (bukan nama sebenarnya). Dikatakan, Ia adalah salah satu wanita perawan dari sekian wanita korban kepiawaian silat lidah oknum caleg tersebut. “Banyak wanita-wanita lain sesusia saya yang punya nasib sama”, tambah Neng. Dari informasi yang didapat dua wanita belia lain seusia Neng telah hilang kehormatannya akibat perbuatan yang dilakukan oknum caleg DPRD Kabupaten Sukabumi Dpil IV itu. “Yang lebih menyakitkan, akibat ulahnya, kini saya merasa dikucilkan dari kampung dan keluarga saya sendiri”, jelasnya. Saat ditanya, kenapa Neng tidak mengadu dan melaporkannya ke pihak yang berwajib, menurutnya ia takut berususan dengan yang berwajib. Apalagi lanjut Neng, dirinya pernah dijanjikan bahwa ia akan bertanggung jawab dan menikahinya. “Tapi ternyata sudah lebih lima bulan sejak kejadian itu hingga kini, saya dibiarkan begitu saja”, ungkap wanita itu. “Mungkin begitupun halnya dengan dua korban lain”, ucap wanita 18 tahun yang pernah terkulai layu dipangkuan sang mantan kades akibat bujuk rayu yang menggelapkan hatinya. Dari penjelasan para korban, jurus awal yang dilakukan oknum caleg untuk mengkelabui para korbannya yakni dengan mengajaknya berkenalan dan lalu diajak jalan-jalan. Setelah korban merasa capek, AH lalu mengajaknya beristirahat di salah satu tempat/penginapan. Dengan kelihaian merayunya itulah, para korban diajak tidur bareng. “Semuanya telah terjadi dan berlalu. Oleh karenanya tidak banyak yang saya inginkan, hanyalah butuh perhatian dan tanggung jawabnya”. Ujar para korban. Dengan adanya kejadian seperti ini, tentunya para korban, terlebih Neng berharap agar kejadian seperti ini tidak berulang kepada gadis-gadis lain seusianya. “kepada AH saya berharap untuk menghentikan prilaku atau kebiasaan buruk yang sangat dapat merugikan orang lain. Cukuplah saya menjadi korban terakhirnya”, harap wanita berparas manis itu. Sementara, ketua partai berlambang matahari putih dalam kotak berwarna biru, Iman Adi Nugroho, saat dikonfirmasi melalui selularnya, Sabtu (7/9) membenarkan, pihaknya telah merekrut dan menerima caleg dimaksud, selaku anggota, untuk membantu memperbesar suara partainya pada pemilu 2014 mendatang. Pada saat yang sama, kepada wartawan, AH mengatakan dirinya tidak menampik jika ia menyenagi seorang wanita. Bahkan menurutnya sebagai laki-laki normal sangatlah wajar jika memiliki sifat sewperti itu. “Dalam agama juga dibolehkan 1,2 hingga empat”, ucapnya. Namun ia membantah jika dirinya telah banyak mempermalukan wanita, apalagi hingga terjadi sesuatu yang mengakibatkan wanita tersebut merasa rugi dibuatnya. “Kalaupun ada diantara mereka yang merasa dirugikan, kenapa tidak lapor saja kepada pihak yang berwajib”. Tegas AH.

Hasil Pilkada Kabupaten Pangandaran

Tokoh presidium pemekaran Kabupaten Pangandaran yang tidak jadi mencalonkan diri sebagai calon Bupati Pangandaran, Supratman, memutuskan untuk mendukung pasangan H. Ino dan dr. Erwin (HIDMAT), satu dari tiga pasang calon yang maju dalam perebutan tampuk kekuasaan di Kabupaten Pangandaran.
“Memang sebelumnya Pak Eka Santosa sebagai tim sukses pasangan AHLAK (Azizah dan Sulaksana) mencoba meyakinkan saya untuk mendukung Ibu Azizah. Namun pada akhirnya saya memutuskan untuk mendukung H. Ino,” tutur Supratman.
Keputusan Supratman untuk mendukung pasangan HIDMAT ini dibenarkan Adang Sudirman, Sekjen DPD PAN Kabupaten Pangandaran.
“Iya betul, Pak Supratman telah memutuskan untuk mendukung pasangan HIDMAT yang diusung PAN. Tak hanya beliau saja, rekan-rekan beliau di presidium pun memberi dukungan yang sama. Dalam waktu dekat kami akan membuat kesepakatan di notaris,” papar Adang.
“Dengan adanya dukungan dari Pak Supratman sebagai tokoh presidium pemekaran Kabupaten Pangandaran, akan menjadi amunisi tambahan bagi pasangan HIDMAT,” tambahnya.
Adang pun yakin, dengan dukungan dari Supratman tersebut, peroleh suara pasangan HIDMAT pada Pilkada Pangandaran mendatang akan ikut terdongkrak.
Nantinya, sebagaimana penuturan Adang, pasangan HIDMAT ini akan menerapkan sistem pemerintahan yang terbuka. Bahkan mereka berencana akan menerapkan sistem elektronik pada APBD, hingga masyarakat Pangandaran dapat dengan mudah mengakses rincian APBD Pangandaran secara online

Daftar Kabupaten Kota Pilkada Serentak

Berdasarkan kesepakatan pemerintah dan DPR, maka akan dilangsungkan pemilihan kepala daerah (pilkada) secara serentak pada 9 Desember 2015.

Adapun daerah yang menggelar pilkada terdiri dari delapan provinsi, 170 kabupaten, dan 26 Kota. Di daerah itu, masa jabatan kepala daerahnya berakhir tahun 2015 dan semester pertama tahun 2016. Rinciannya, 204 daerah yang akhir masa jabatan kepala daerahnya tahun 2015. Dan 68 daerah yang kepala daerahnya berakhir masa jabatan hingga Juni 2016.

Berikut  ini adalah daftar daerah yang menggelar Pilkada serentak 2015:

8 Provinsi yang terdiri dari:

Kalimantan Tengah
Kalimantan Utara
Kalimantan Selatan
Sumatera Barat
Jambi
Kepulauan Riau
Bengkulu
Sulawesi Utara
170 Kabupaten dan 26 Kota yang terdiri dari:

Provinsi Sumatera Utara
Kota Medan
Kab. Serdang Bedagai
Kab. Tapanuli Selatan
Kab. Toba Samosir
Kota Binjai
Kab. Labuhan Batu
Kab. Asahan
Kota Sibolga
Kab. Pakpak Barat
Kab. Humbang Hasundutan
Kab. Samosir
Kota Pematang Siantar
Kab. Simalungun
Kab. Labuhanbatu Utara
Provinsi Sumatera Barat
Kab. Solok
Kab. Dharmasraya
Kota Bukit Tinggi
Kab. Solok Selatan
Kab. Pasaman Barat
Kab. Pasaman
Kota Solok
Kab. Pesisir Selatan
Kab. Sijunjung
Kab. Tanah Datar
Kab. Padang Pariaman
Kab. Agam
Kab. Lima Puluh Kota
Provinsi Sumatera Selatan
Kab. Penungkal Arab Lematang Ilir
Kab. Musirawas Utara
Kab. Ogan Komering Hulu
Kab. Ogan Ilir
Kab. OKU Selatan
Kab. OKU Timur
Kab. Musi Rawas
Provinsi Lampung
Kab. Pesisir Barat
Kab. Lampung Selatan
Kota Metro
Kab. Way Kanan
Kab. Lampung Timur
Kab. Pesawaran
Kab. Bandar Lampung
Kab. Lampung Tengah
Provinsi Riau
Kab. Kep. Meranti
Kab. Indragiri Hulu
Kab. Bengkalis
Kota Dumai
Provinsi Bengkulu
Kab. Muko-muko
Kab. Seluma
Kab. Kepahiang
Kab. Lebong
Kab. Bengkulu Selatan
Kab. Rejang Lebong
Provinsi Kepulaian Bangka Belitung
Kab. Bangka Selatan
Kab. Belitung Timur
Kab. Bangka Tengah
Kab. Bangka Barat
Provinsi Kepulauan Riau
Kab. Kepualaun Anambas
Kab. Bintan
Kab. Lingga
Provinsi Banten
Kota Cilegon
Kab. Serang
Provinsi Jawa Barat
Kab. Pangandaran
Kab. Sukabumi
Kab. Indramayu
Kab. Bandung
Kab. Karawang
Provinsi Jawa Tengah
Kota Semarang
Kab. Rembang
Kab. Kebumen
Kab. Purbalingga
Kota Surakarta
Kab. Boyolali
Kota Pekalongan
Kab. Blora
Kab. Kendal
Kota Magelang
Kab. Sukoharjo
Kab. Semarang
Kab. Wonosobo
Kab. Purworejo
Kab. Wonogiri
Kab. Klaten
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Kab. Bantul
Kab. Gunung Kidul
Kab. Sleman
Provinsi Jawa Timur
Kab. Ngawi
Kota Blitar
Kab. Lamongan
Kab. Jember
Kab. Ponorogo
Kab. Kediri
Kab. Situbondo
Kab. Gresik
Kota Surabaya
Kab. Trenggalek
Kota Pasuruan
Kab. Mojokerto
Kab. Sumenep
Kab. Banyuwangi
Kab. Malang
Kab. Sidoarjo
Provinsi Bali
Kab. Karang Asem
Kab. Badung
Kab. Bangli
Kab. Tabanan
Kota Denpasar
Provinsi NTB
Kab. Lombok Utara
Kab. Bima
Kota Mataram
Kab. Sumbawa Barat
Kab. Dompu
Kab. Lombok Tengah
Provinsi NTT
Kab. Malaka
Kab. Belu
Kab. Manggarai Barat
Kab. Sumba Timur
Kab. Manggarai
Kab. Ngada
Kab. Sumba Barat
Kab. Timor Tengah Utara
Provinsi Kalimantan Barat
Kab. Kapuas Hulu
Kab. Bengkayang
Kab. Sekadau
Kab. Melawi
Kab. Sintang
Kab. Ketapang
Provinsi Kalimantan Tengah
Kab. Kotawaringin Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Kab. Banjar Selatan
Kab. Kota Baru
Kota Banjar Baru
Kota Banjarmasin
Kab. Balangan
Kab. Hulu Sungai Tengah
Kab. Tanah Bumbu
Provinsi Kalimantan Timur
Kab. Mahakam ulu
Kab. Kutai Kartanegara
Kab. Paser
Kab. Berau
Kota Samarinda
Provinsi Kalimantan Utara
Kab. Tana Tidung
Kab. Bulungan
Provinsi Sulawesi Utara
Kab. Bolmong Timur
Kab. Minahasa Utara
Kota Manda
Kab. Minahasa Selatan
Kab. Balmong Selatan
Provinsi Sulawesi Tengah
Kab. Banggai Laut
Kab. Morowali Utara
Kab. Tojo Una-Una
Kab. Poso
Kab. Toli-Toli
Kota Palu
Kab. Sigi
Provinsi Sulawesi Selatan
Kab. Kepulauan Pangkajene
Kab. Barru
Kab. Moros
Kab. Gowa
Kab. Luwu Timur
Kab. Tana Toraja
Kab. Kepulauan Selayar
Kab. Soppeng
Kab. Luwu Utara
Kab. Bulukumba
Provinsi Sulawesi Tenggara
Kab. Kolaka Timur
Kab. Buton Utara
Kab. Konawe Selatan
Kab. Muna
Kab. Konawe Kepulauan
Kab. Muna Barat
Kab. Buton Selatan
Kab. Buton Tengah
Kab. Gorontalo
Kab. Bone Bolango
Kab. Pohuwato
Provinsi Sulawesi Barat
Kab. Mamuju tengah
Kab. Mamuju Utara
Kab. Mamuju
Provinsi Maluku
Kab. Seram Bagian Barat
Kab. Kepulauan Aru
Provinsi Maluku Utara
Kab. Pulau Taliabu
Kota Ternate
Kab. Halmahera Timur
Kab. Kepulauan Sula
Kab. Halmahera Utara
Kota Tidore Kepulauan
Provinsi Papua
Kab. Nabire
Kab. Asmat
Kab. Keerom
Kab. Warofen
Provinsi Papua Barat
Kab. Pegunungan Arfak
Kab. Manokwari Selatan
Kab. Sorong Selatan
Kab. Raja Ampat
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Fakfak

Hasil Pilkada Kabupaten Bandung

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung kembali menggelar debat publik pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung tahun 2015, Sabtu (5/12/2015) di Hotel Sutan Raja Soreang Kab. Bandung.

Adapun tema debat kali ini adalah Sinergitas Pembangunan Daerah dan Nasional dalam Semangat Kebangsaan dan Keutuhan NKRI yang disiarkan langsung TVRI Jawa Barat, dari mulai pukul 20.00 sampai pukul 22.00 Wib.

Sebelumnya tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Kab. Bandung yaitu KH. Sofyan Yahya-Agus Yasmin, Dadang Naser-Gun Gun Gunawan dan Deki Fajar-Dony Mulyana mengikuti debat publik kedua yang disiarkan langsung oleh PJTV di hotel yang sama, Senin (30/11/2015) malam lalu dengan tema “Politik Pemerintahan, Penguatan Birokrasi, dan Pelayanan kepada masyarakat

Monday, November 9, 2015

Pilkada serentak akan dilaksanakan 2 -9 desember 2015

        Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah membuat ancar-ancar pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak pada tahun ini. Dari perkiraan KPU, pemungutan suara pilkada dilaksanakan antara 2-9 Desember 2015.

Anggota KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dua skenario jadwal pilkada serentak 2015.  “Terkait harinya masih belum diputuskan. Antara tanggal 2 atau 9 Desember 2015.  Tapi kami (KPU, red) sudah menyusun sepuluh rancangan Peraturan KPU terkait pelaksanaan pilkada,” ujarnya di Jakarta,  Selasa (24/2).

Menurut Ferry, pemilihan tanggal pelaksanaan didasarkan beberapa faktor. Di antaranya, sebagian besar masyarakat Indonesia di kawasan Indonesia bagian timur merayakan Natal. Karena itu, KPU meyakini pelaksanaan pilkada lebih baik dilaksanakan awal bulan Desember sehingga tidak terganggung libur nasional perayaan Natal dan tahun baru.

“Kalau tidak salah beberapa waktu lalu Kabupaten Sitaro (Kepulauan Siau Tagulandang Biaro) di Provinsi Sulawesi Utara, menggelar pilkada pada 9 Desember. Nah itu mungkin bisa menjadi acuan kami dalam menghitung proses rekapitulasi suara, apakah bertabrakan dengan Natal. Jadi harus benar-benar kami perhitungkan,” katanya.

Sementara anggota KPU lainnya, Hadar Nafis Gumay mengatakan penyelenggara pemilu membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan untuk menyusun sepuluh rancangan Peraturan KPU terkait pelaksanaan pilkada. Artinya, jika dihitung sejak penetapan revisi UU Nomor 1 Tahun 2015, yang baru disahkan awal Februari, maka paling cepat tahapan pilkada serentak baru dapat dimulai sekitar Mei atau Juni mendatang.

“Sekitar dua sampai tiga bulan setelah diundangkan, kami bisa mulai melaksanakan tahapan pilkada.  Perkiraannya April sudah tuntas semua peraturan dan sosialisasi, kemudian Mei atau Juni tahapan pilkada bisa mulai dilaksanakan,” katanya

Tuesday, June 9, 2015

Pilkada Serentak Syarat Bagi Calon Indenpenden

Jalur Indenpenden kini semakin sulit untuk dilakukan calon setidaknya harus memiliki 7,5 % dukungan di setiap daerahnya.
Syarat bagi calon kepala daerah yang ingin maju melalui jalur independen pada pilkada periode 20152019 mendatang tampaknya semakin sulit. Hal itu karena, KPU telah mengesahkan Peraturan KPU (PKPU) terkait pencalonan di pilkada, termasuk soal pencalonan calon independen.

Adapun aturan soal pencalonan calon independen tercantum dalam PKPU Nomor 9 tahun 2015 tentang Pencalonan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Calon non parpol itu disyaratkan mengumpulkan sejumlah dukungan yang tak sedikit dari pemilih untuk bisa mencalonkan diri.

Dukungan tersebut harus dibuktikan dengan fotokopi KTP pendukung. Tak hanya itu, pendukung si calon juga harus mengisi formulir dukungan yang harus ditandatangani.

Tak sampai di situ, persyaratan diperberat untuk jumlah dukungan yang harus dikumpulkan. Contohnya, di PKPU Nomor 13 tahun 2010, untuk daerah dengan jumlah penduduk 6 juta-12 juta, minimal dukungan yang dibutuhkan adalah 4 persen. Namun kini, di PKPU Nomor 9 Tahun 2015, untuk daerah dengan jumlah penduduk 6 juta-12 juta, calon independen harus mengumpulkan minimal dukungan 7,5 persen.

Sumarno, menerangkan bahwasanya, persyaratan baru bagi calon independent tersebut didasarkan atas UU nomor 8 tahun 2015. "KPU itukan pelaksana undang-undang. Jadi hal itu yang telah ditetapkan di PKPU Nomor 9 tahun 2015 berdasarkan UU no.8 tahun 2015 tentang syarat perseorangan. Jadi, KPU tidak punya otoritas di luar itu," katanya dalam rilis yang diterima merdeka.com, Selasa (26/5).

Sementara itu, terkait pengesahan PKPU terhadap adanya indikasi kesengajaan yang secara langsung memberatkan para calon independent nantinya dalam pencalonan, dirinya menampik hal tersebut. "Pertanyaan itu seharusnya ditujukan pada penyusun UU. Kalau KPU kan hanya nyusun. Kalau UU bilang gitu, KPU ya enggak punya alasan untuk mengutak-atik bahkan mengubah. Karena, semua kan berdasarkan peraturan," ungkapnya.

Di sisi lain menyangkut pemberlakuan PKPU itu, Sumarno menjelaskan, peraturan tersebut akan terus berlaku sepanjang tidak ada masalah dalam perjalanannya. "Ya akan terus berlaku. Kecuali ada yang mempersoalkan undang-undang tersebut di kemudian hari, lalu menggugat ke MK, dan MK menganggap memang hal itu menjadi persoalan, ya berarti akan diubah. Namun, sejauh inikan belum ditemukan hal-hal yang bertentangan dengan UU," terangnya.
By eckooy..

Tuesday, June 2, 2015

PDIP Siap menghadapi Pilkada Serentak

Baru kali ini indonesia mengadakan Pilkada serentak untuk itu partai PDIP telah siap bertarung merebutkan Kursi dewan yang ada diwilayah masing masing ranting.DPD PDIP Jawa Barat melakukan konsolidasi jelang pilkada serentak 9 Desember mendatang. Sebanyak delapan daerah di Jawa Barat melakukan konsolidasi.

"Ketua DPRD bahkan seluruh ketua DPC, sekertaris, dan bendahara DPC kami kumpulkan untuk konsolidasi bagi tugas mengepung kota menjelang pemilukada serentak," ujar Ketua DPD Jawa Barat TB Hasanudin. 

Konsolidasi itu, ujar TB, dilakukan untuk bagi tugas dalam rangka mengepung dan mengarahkan kota yang nantinya akan menunjuk beberapa anggota DPR RI, siapa yang menjadi koordinatornya. "Jadi delapan kota yang siap pemilukada serentak sudah siap dilakukan," tuturnya.

Lebih lanjut, kata TB,  pihaknya akan membuat susunan tugas yang dimulai dari misi dan visinya, dalam menyiapkan jaringan sampai juga menyiapkan secara online. "Kemudian juga kita mulai menyiapkan pengalangan dengan beberapa partai  yang akan berkoalisi," sebutnya.

Soal logistik, kata TB sudah diperhitungkan, berapa yang diperlukan nantinya, dan metoda apa untuk pemenangan termasuk di dalamnya membuat peta politik sampai ke tingkat desa. "Semua sudah dipahami, diyakini dan termasuk para bupati dan wakil bupati yang ada di  Jawa Barat, ya tentunya dari  PDIP," jelasnya.

Sehingga, nantinya, lanjut TB,  para bupati, wakil bupati, bahkan yang lainya akan ditempatkan diperbatasan wilayah, serta ada juga yang akan membantu dari ranting dan PAC. "Serta dari pendukung kita sendiri dengan cara mengerakan, diarahkan untuk mencoblos calon kita. Jadi strategi kita desa mengepung kota dan kita telah membentuk basis strategi ini, untuk ditempatkan  di Tempat Pemungutan Suara (TPS )," jelasnya.

 

Setidaknya soal itu  harus ada 10 orang tim yang aktif di setiap TPS  yang dimulai dalam membentuk TPS  itu sendiri. "Saya sanggat optimis sekali lima mungkin menjadi Bbupati,dan tiga menjadi wakil bupati dan kelima bupati itu akan memperebutkan di wilayah seperti,Sukabumi, Cianjur, Pangadaran, Indramayu Depok juga Kabupaten Bandung," tandasnya. 

Hasanudin menargetkan 5 daerah yakni Cianjur, Indramayu, kab  Pangandaran, Sukabumi, Depok. "Untuk 3 wilayah lainnya yakni kab Bandung, kab Tasik dan  Karawang kita targetkan wakil bupati," tandasnya.by eckooy....

Sunday, May 31, 2015

Pilkada Serentak Akhir Tahun ini

Akhir tahun ini tepatnya bulan Desember akan diadakan pilkada serentak diseluruh daerah dalam wilayah indonesia. Akhirnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) meresmikan pelaksanaan pemiihan umum kepala daerah (pilkada) secara serentak pada 2015. Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan, pilkada serentak ini menjadi penting dan sebagai momen bersejarah bagi Indonesia.

"Launching pilkada serentak ini penting bagi kita, karena jadi momentum bangsa kita untuk memilih kepala daerah secara masif yang terorganisir dan terstruktur," ujar Husni dalam pidato peresmian pilkada serentak di Kantor KPU Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/4/2015).

Husni mengatakan, Pilkada serentak gelombang pertama akan dilaksanakan pada 9 Desember 2015. Gelombang ini untuk kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memasuki akhir masa jabatan (AMJ) 2015 dan semester pertama 2016. Kemudian gelombang kedua dilakukan pada Februari 2016 untuk AMJ semester kedua tahun 2016 dan seluruh daerah yang AMJ jatuh pada 2017.

"Sedangkan gelombang ketiga dilaksanakan pada Juni 2018 untuk yang AMJ tahun 2018 dan AMJ tahun 2019," ucap Husni.

Adapun, lanjut Husni, tahapan pilkada serentak 2015 ini diawali dan ditandai‎ dengan penerimaan Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) secara serentak pada hari ini. DAK2 ini untuk pertama kali digunakan sebagai dasar bagi penentuan prosentase syarat dukungan calon perseorangan, agar para calon perseorang lebih awal dapat mempersiapkan diri.

Husni menambahkan, ‎model pemilihan serentak ini merupakan yang pertama kali di Indonesia, bahkan di dunia. Indonesia harus dicatat dalam sejarah demokrasi dunia karena tercatat ada 269 daerah terdiri atas 9 provinsi, 36 kota, dan 224 kabupaten yang serentak memilih kepala daerah. Artinya, sekitar 53 persen dari total 537 jumlah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia akan melaksanakan pilkada serentak gelombang pertama.

"Namun tentu bukan hal mudah untuk melakukan itu semua. Karena banyak tantang yang akan dihadapi," ucap Husni.

Peresmian Pilkada serentak ini dihadiri sejumlah pihak terkait. Di antaranya Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad, Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. By Eckooy..