Hasil dari KPU Kota Semarang menetapkan dari 3 bakal pasangan calon walikota dan wakil walikota, dalam pilkada serentak 9 Desember 2015. Ketetapan itu dihasilkan dari rapat pleno KPU Kota Semarang yang dilakukan tertutup.
Masing-masing bakal pasangan calon adalah Soemarmo HS-Zuber Safawi yang diusung PKB dan PKS, Sigit Ibnugroho-Agus Sutyoso yang diusung Partai Gerindra, PAN, dan Partai Golkar, dan Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanto Rahayu diusung PDIP, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem. Mereka dinyatakan lolos setelah melewati beberapa tahap seleksi.
"Tiga-tiganya lolos dan berhak menjadi peserta pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Semarang," kata Ketua KPU Kota Semarang Henry Wahyono saat menyampaikan hasil rapat pleno penerapan bakal pasangan calon walikota dan wakil walikota Semarang di ruang serba guna Balaikota Semarang, Jawa Tengah, Senin (24/8/2015).
Menurut Henry sesuai tahapan, Selasa 25 Agustus 2015 besok akan dilakukan pengundian nomor urut pasangan di ruangan yang sama. Pengundian dilakukan 2 tahap, yaitu menentukan urutan pengambil undian, kemudian mengambil nomor urutan.
"Besok pengundian, 27 (Agustus) deklarasi pemilu damai, terus jam 13.00 ada kirab," kata dia.
Rencananya pawai atau kirab dimulai pukul 14.00 dengan rute mulai dari Jalan Pemuda depan Balaikota Semarang, Jalan Sugiyopranoto, Jalan Kalibanteng belok ke kiri ke Jalan Pamularsih, Jalan Menteri Supeno ke arah Simpang Lima, Jalan Ahmad Yani sampai ke Jalan Majapahit, pertigaan Polsek Pedurungan ke kiri menyusuri jalan arteri Soekarno Hatta hingga bundaran Bubakan dan kembali ke Jalan Pemuda.
"Saya sudah simulasi sendiri estimasi waktunya sekitar 2 jam 15 menit," kata Henry.
Dalam kirab tersebut, masing-masing bakal pasangan calon diberi kuota 10 mobil, di antaranya 1 mobil bak terbuka untuk mengangkut bakal pasangan calon, dan boleh diiringi motor maksimal 50 unit.
"Mobil ada 10, motor 50. Nanti ada stiker KPU, jadi tidak boleh nambah di jalan. Kendaraan peserta akan kita beri stiker, sehingga ketahuan kalau ada pasangan yang curang dan memobilisasi masa di tengah perjalaanan," pungkas Henry.
Bentrok
Massa pendukung dari 2 calon walikota Semarang diduga terlibat keributan, usai mengikuti sidang pleno penetapan calon walikota di Balaikota Semarang. Mereka yang terlibat bentrok sama-sama berasal dari ormas Pemuda Pancasila, namun beda dalam memberi dukungan.
Awalnya rapat pleno penetapan pasangan calon walikota dan wakil walikota Semarang berlangsung lancar. Namun di luar ruangan para pendukung 3 bakal pasangan calon terlibat psywar atau perang urat syaraf dengan meneriakkan yel-yel.
Usai penyampaian hasil rapat, 3 bakal pasangan calon yang sudah ditetapkan yaitu Sigit Ibnugroho-Agus Sutyoso, Soemarmo Hadi S-Zuber Safawi, dan Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanto Rahayu langsung meninggalkan ruangan.
Meski tak ada calon yang didukungnya, Sigit-Agus yang berkaos dengan logo "S" mirip logo Superman berwarna kuning biru masih meneriakkan yel-yel dan bernyanyi di depan kantor Walikota.
Tiba-tiba suasana gaduh, ketika mobil Toyota Rush putih bernopol H 9223 DH yang dikendarai pria berseragam loreng hitam oranye, yang diduga kuat pendukung pasangan Soemarmo-Zuber, berjalan di belakang pasangan tersebut.
Tidak diketahui pasti penyebabnya, tiba-tiba terjadi ketegangan antara rombongan dan pengemudi mobil. Kepolisian langsung berusaha melerai dan menyuruh mobil tersebut melaju.
Namun kemudian ketua tim pemenangan bakal pasangan calon Sigit-Agus, Joko Santoso yang terlihat emosi, memukul helm satgas berseragam loreng oranye hitam yang melintas menggunakan sepeda motor. Dia kemudian memasukkan tanganya ke jendela mobil, sambil berusaha meraih satgas itu.
Petugas keamanan pun segera mengamankan, dengan menarik Joko dan meminta mobil berjalan. Ketegangan tersebut tidak berlangsung lama setelah kepolisian melerai mereka. Saat dikonfirmasi, Joko enggan berkomentar dan segera meninggalkan lokasi.
"Enggak, enggak apa-apa, enggak apa-apa. Enggak ada apa-apa," kata Joko yang juga merupakan Ketua Pemuda Pancasila itu sambil tertawa.
Pengamanan kepolisian sudah dilakukan sejak hari ini hingga pelantikan pasangan walikota dan wakil walikota terpilih. 1.888 Polisi dari Polrestabes Semarang dan jajarannya disiagakan.
"Hari ini, penetapan calon sampai pelantikan. Total ada 1.888 personil pengamanan," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin.
Sementara, hasil penelusuran Liputan6.com menunjukkan ormas Pemuda Pancasila ini terpecah dalam memberi dukungan. Sebelumnya Pemuda Pancasila mendukung Soemarmo HS. Bahkan, saat sidang kasus korupsi 2012 di PN Tipikor Semarang, Joko bersama beberapa anggota Pemuda Pancasila sempat mengintimidasi pengunjung sidang, sehingga sidang dipindah ke Jakarta.
Namun karena Soemarmo HS diusung PKS, Joko membawa gerbong Pemuda Pancasila mendukung pasangan Sigit-Agus. Sayangnya, mayoritas massa dari Pemuda Pancasila itu masih loyal kepada Soemarmo.
Diduga karena jengkel ajakannya tak digubris itulah, maka Joko sempat bersitegang dangan massa Pemuda Pancasila yang tak lain adalah anggotanya.